Volendam, Desa Nelayan yang Menjadi Etalase Pakaian Tradisional Belanda
Pajang Foto Mega dan Gus Dur untuk Daya Tarik
Selasa, 19 Oktober 2010 – 07:07 WIB
Jenny menjadi juru potret di Zwarthoed, salah satu studio foto di Volendam. Studio itu larisnya bukan main. Di studio tersebut kami berpose dengan pakaian tradisional nelayan Belanda. Hampir semua orang Indonesia yang mempunyai koleksi foto diri dengan kostum khas Negeri Tulip itu berpose di studio tersebut.
Sudah tak terhitung turis Indonesia yang dijepret Jenny. Karena itu, dia paham sejumlah kosakata bahasa Indonesia. "Saya hanya bisa sedikit-sedikit (bahasa Indonesia, Red)," ujarnya lantas tersenyum. Karena itu, saat diajak berbincang panjang dengan bahasa Indonesia, dia langsung menyahut dengan bahasa Belanda atau Inggris.
Studio foto Zwarthoed didirikan sejak 1920, saat kawasan nelayan itu mulai berkembang menjadi daerah wisata. Agar orang Indonesia tergoda untuk mampir, studio tersebut memajang sejumlah foto tokoh dan selebriti Indonesia di etalase. Yang paling mencolok adalah foto pasangan Megawati dan Taufik Kiemas. Juga, ada foto mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan keluarga. Sejumlah selebriti seperti Maya Rumantir, Ruth Sahanaya, dan pengacara O.C. Kaligis juga terpampang.
Selain di etalase, foto Megawati dipasang dalam ruangan tempat ganti pakaian. Beberapa orang bahkan menyebut studio itu dengan studio foto Mega. Maksudnya, tempat presiden kelima RI tersebut pernah berfoto. Tapi, ada juga yang menyebut studio foto Gus Dur.
Volendam hanya sekitar 20 kilometer dari Amsterdam. Dari kota itulah orang mengenal Belanda tempo dulu. Inilah cerita wartawan Jawa Pos Taufik Lamade
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408