Voltaire

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Voltaire
Suasana depan Gedung DPR RI saat aksi demo 11 April oleh BEM SI, Senin (11/4/2022) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

Seseorang bebas mengemukakan pendapat, tetapi tidak selalu bebas setelah mengemukakan pendapat. 

Itu terjadi di Indonesia karena ada undang-undang ITE yang bisa menjerat dengan pasal karet yang mulur mengekeret.

Orang bebas berpendapat, tetapi bisa saja kemudian dikeroyok preman bayaran yang diorder oleh seorang politisi yang marah. 

Hal itu dialami oleh Ketua KNPI Haris Pertama. 

Seseorang yang berkomitmen untuk memberantas korupsi dicegat di subuh hari sepulang dari masjid dan disiram dengan air keras ke muka yang menyebabkan sebelah mata rusak seumur hidup.

Itulah yang dialami oleh Novel Baswedan.

Enam orang anak muda yang mengawal Habib Rizieq tewas terbunuh di tengah jalan dengan luka tembak jarak dekat. 

Anak-anak muda ini tidak bisa melawan petugas yang terlatih dan bersenjata lengkap. 

Semangat kegigihan Voltaire melawan penguasa yang zalim menjadi inspirasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News