Voltaire
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Di Inggris, tidak ada bangsawan yang bisa mengeluarkan surat yang dapat menjebloskan seseorang ke dalam bui seperti yang dialaminya.
Dia memprotes otoritariasnisme, sistem pengadilan yang korup, dan pemuka agama yang menjadi pendukung kekuasaan.
Karena tulisannya yang kerap merendahkan segala sesuatu, dia menghadapi sensor dari kekuasaan dan buku-bukunya dibakar.
Voltaire kemudian menulis dengan nama samara, termasuk ketika menulis ‘’Candide”?atas nama Dr Ralph, tetapi kemudian identitasnya ketahuan dan dia dikejar-kejar sampai harus mengungsi ke Swiss dan Jerman.
Dalam masa pengasingan itu karya sastra Voltaire bermunculan.
Dia membuktikan dirinya benar-benar seorang penulis produktif.
Kumpulan tulisannya melebihi 30.000 halaman berisi sajak kepahlawanan, lirik, surat-surat pribadi, pamflet, novel, cerpen, drama dan buku-buku serius tentang sejarah dan falsafah.
Voltaire punya kepercayaan teguh terhadap toleransi beragama.
Semangat kegigihan Voltaire melawan penguasa yang zalim menjadi inspirasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia
- Sekjen Relawan Muda Prabowo Gibran Apresiasi Dasco Bersilaturahmi dengan Sejumlah Tokoh
- Novel Baswedan Dampingi Rossa Purbo yang Digugat Mantan Terpidana Kasus Suap Harun Masiku
- Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Menekraf Sampaikan Belasungkawa
- Yayasan Merah Putih Peduli Nyekar di Makam RM Margono Djojohadikusumo
- Gelar Seminar Nasional, Yayasan Merah Putih Peduli & Unhan Dukung Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan Nasional
- Berita Duka, Joseph Hasan Meninggal Dunia