Voltaire
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Dia membela orang-orang Protestan yang menjadi korban persekusi.
Tatkala usianya menginjak 60-an, terjadi pengejaran dan pembunuhan orang Protestan.
Voltaire marah besar dan mengabdikan dirinya dalam “jihad intelektual ” melawan fanatisme agama.
Saat itu, dia menulis dan memublikasikan sikapnya yang konsisten terhadap kebebasan. Setiap tulisannya diakhiri dengan kalimat, “Ecrasez l’infame” , artinya “Hancurkan barang brengsek itu”.
Voltaire sengaja memakai kata “barang brengsek” yang ditujukan kepada orang-orang yang sok kuasa.
Voltaire meninggal dalam usia 83 tahun pada 1778.
Dia dipuji sebagai jagoan pejuang kebebasan yang mengilhami tokoh-tokoh besar dunia termasuk pemimpin Amerika Benjamin Franklin yang menjenguknya ke Prancis.
Akibat sikapnya yang keras terhadap gereja, dia tidak dikebumikan secara Kristen, tetapi 13 tahun kemudian, kaum revolusioner Prancis yang telah merebut kemenangan menggali makamnya kembali dan menguburnya di Pantheon Paris.
Semangat kegigihan Voltaire melawan penguasa yang zalim menjadi inspirasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- Gus Najmi PKB Prihatin dengan Pembubaran Diskusi di Kemang
- Tok, MK Putuskan Permohonan Novel Cs soal Syarat Usia Capim KPK, Hasilnya
- Sejumlah Tokoh Papua Desak Jokowi Terbitkan Dekrit untuk Kembali ke UUD 1945 Asli
- Agus Salim Pemimpin Rakyat, Sebuah Catatan
- Novel Baswedan Minta Seleksi Capim KPK Disetop Sementara, Ini Tujuannya