Volume Sampah di TPST Burangkeng Meningkat
jpnn.com, BEKASI - Volume sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Burangkeng Kecamatan Setu meningkat pascaIdul Fitri. Peningkatan sampah mencapai 30 persen.
Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Apriyanto, mengatakan peningkatan itu didominasi dari tumpukan sampah rumah tangga sisa lebaran.
“Pascalebaran kenaikan volume sampah hingga 30 persen. Ini berdasarkan laporan yang saya terima dari pengelola TPST Burangkeng,” katanya.
Selain sampah rumah tangga, kenaikan volume sampah di TPST juga berasal dari sejumlah pasar tradisional.
“Makanya langsung membludak semua di Burangkeng. Kondisi ini tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana sampah rumah tangga dan pasar selalu mendominasi habis lebaran,” katanya.
Dodi mengaku terus melakukan monitoring lapangan untuk memantau pelayanan pengangkutan sampah di sejumlah titik di Kabupaten Bekasi.
“Dengan turunnya tim pelayanan pengangkutan pembuangan sampah ini tentunya kita berharap tidak ada lagi persoalan sampah yang dikeluhkan masyarakat, khususnya di Kabupaten Bekasi,” katanya.
Meski begitu, Dodi mengakui hingga saat ini masih ada tempat pembuangan sampah ilegal. Seperti di tepi jalan raya dan bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL).
Selain sampah rumah tangga, kenaikan volume sampah di TPST juga berasal dari sejumlah pasar tradisional.
- Aktivis Lingkungan Dukung Seruan Menteri LH Agar Industri AMDK Gunakan Galon Ulang
- Chandra Asri dan Rumah Atsiri Edukasi Pengelolaan Sampah Personal Care
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- Gelar Coastal Clean-Up, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Kumpulkan 5,2 Ton Sampah Anorganik
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya