Vonis 4 Tahun Kepada Habib Rizieq Ada Kaitannya dengan Ahok? Begini Respons Pakar Jamaluddin
jpnn.com, JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai vonis hukuman empat tahun yang dijatuhkan kepada Habib Rizieq Shihab dalam perkara swab test di RS UMMI Bogor, Jawa Barat, terlalu berat.
Pasalnya, kata dia, hanya di Indonesia vonis hukuman seberat itu terhadap seseorang yang dinilai melanggar protokol kesehatan.
"Vonis hukuman terhadap Rizieq dinilai lebih kental unsur politisnya daripada penegakan hukum itu sendiri. Keadilan terkesan sudah diabaikan dalam kasus Rizieq," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Rabu (30/6).
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu menambahkan, unsur politis mengemuka dalam perkara tokoh asal Petamburan tersebut.
Pasalnya, selama ini Rizieq memang berseberangan dengan rezim yang saat ini berkuasa.
"Rizieq termasuk salah satu tokoh di Indonesia yang secara konsisten mengkritik, termasuk hukum di Indonesia yang lebih berpihak kepada kekuasaan dan pemilik kapital," ujar Jamiluddin.
Mantan dekan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP itu juga menepis anggapan yang mengaitkan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sebab, secara politis Ahok tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hakim dalam memutus suatu perkara.
Jamiluddin Ritonga menilai vonis hukuman empat tahun yang dijatuhkan kepada Habib Rizieq Shihab dalam perakara swab test di RS UMMI Bogor, Jawa Barat, terlalu berat
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan