Vote Komodo Hanya Akal-Akalan
Di Swiss, Yayasan N7W Tak Dikenal
Rabu, 02 November 2011 – 05:05 WIB

Vote Komodo Hanya Akal-Akalan
"Kegiatan seperti itu biasa di Swiss. Pemerintah Swiss bukan menganggap penipuan. Sah-sah saja orang bikin semacam award-award- tan seperti itu. Kegiatannya ada kok. Cuma, masalahnya, kredibel atau tidak. Dan lagi, kegiatan ini di Indonesia merugikan orang banyak dengan berkirim via SMS itu," katanya.
Menurut pria kelahiran Boyolali itu, sejak dia masuk Swiss sebagai duta besar pada Maret 2010, belum pernah mendengar nama N7W dari. Dubes yang dia gantikan, Lucia H. Rustam, saat serah terima jabatan juga tidak pernah menyinggung sama sekali N7W.
Padahal, kedubes RI di Bern, Swiss, sudah pernah menerima sertifikat bahwa TNK (Taman Nasional Komodo) menjadi salah satu dari 28 finalis kejaiban dunia. Sertifikat itu tertulis dibuat, di Zurich pada 21 Juli 2009 dan ditandatangani dua orang. Yakni Prof Federico Mayor (Presiden Panel N7W) dan Bernard Weber (pendiri kampanye N7W).
Sertifikat tersebut berukuran 20 cm x 40 cm dengan tanda tangan kedua orang tersebut tanpa stempel. Kertas berlogo bola dunia bernomer 7 itu digulung dan dimasukkan semacam botol dari plastik sesuai ukuran sertifikat. Sertifikat tersebut tidak diserahkan langsung, namun hanya dikirim via pos ke kantor KBRI di Bern, Swiss.
ZURICH - Polemik Yayasan The New Seven Wonders of the World (N7W) yang mengaudisi tujuh keajaiban dunia baru kembali mencuat. Selain tidak diakui
BERITA TERKAIT
- Kementerian ATR/BPN Berkomitmen Kejar 100 Persen Penyelesaian Sertifikasi Tanah
- Menerima Ancaman Pembunuhan, Dedi Mulyadi Yakin Warga Jabar Melindunginya
- MKD Jamin Bakal Menindaklajuti Aduan Rayen Pono yang Laporkan Ahmad Dhani
- TNI Pastikan Militer Jepang Ikut Super Garuda Shield 2025
- Kubu Hasto Minta KPK Buka CCTV Momen di Ruang Merokok yang Diklaim Wahyu Setiawan
- Hadirkan Pelaku Usaha Hingga Akademisi, Kemenko PM Gelar Uji Publik Program Berdaya Bersama