Voting Komodo Berakhir
Pengumuman Pemenang Dini Hari
Sabtu, 12 November 2011 – 07:34 WIB

Voting Komodo Berakhir
JAKARTA- Waktu pengumpulan pemungutan suara (voting) untuk Taman Nasional Komodo (TNK) terkait keikutsertaannya dalam kontes tujuh keajaiban dunia atau disebut The New 7 Wonders of The World (N7W) sudah berakhir pada kemarin (11/11). Tepat pada pukul 18.11 WIB, voting N7W resmi ditutup. JK menuturkan, dirinya belum pernah menyaksikan dukungan pemenangan yang cukup luar biasa untuk sebuah kawasan wisata. Apalagi, didukung dengan cara memberikan dukungan yang cukup simple dan murah, yakni hanya melalui pesan singkat. JK pun berharap Komodo meraih kemenangan dalam kontes yang mengundang kontroversi tersebut. Dia meyakini, kemenangan tersebut akan membawa dampak positif bagi TNK sendiri.
Menjelang detik-detik penutupan voting tersebut, Duta Besar Komodo Jusuf Kalla, kembali mengajak masyarakat untuk memilih Komodo melalui pesan singkat atau SMS di Museum Komodo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dalam kesempatan tersebut, Mantan Wakil Presiden yang akrab disapa JK itu mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung pemenangan TNK. "Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang selama ini mendukung kemenangan Komodo untuk kesejahteraan masyarakat. Tinggal 1 jam 60 menit lagi waktu kita memenangkan Komodo. Saya undang dengan penuh hormat masyarakat Indonesia dan dunia untuk mengirim sms, ketika Komodo kirim ke 9818," ujar JK sesaat sebelum voting N7W ditutup.
Baca Juga:
JAKARTA- Waktu pengumpulan pemungutan suara (voting) untuk Taman Nasional Komodo (TNK) terkait keikutsertaannya dalam kontes tujuh keajaiban
BERITA TERKAIT
- Ziarah Rohani Mencari Kedamaian Hati di Semana Santa Larantuka
- RUU ASN Masuk dalam Tahap Penyempurnaan Naskah Akademik
- BKBK Jadi Cara Herman Deru Dorong Percepatan Pembangunan Infrasturktur Lahat
- Begini Evakuasi Pendaki Wanita Asal Bekasi yang Kolaps di Gunung Sindoro
- GM FKPPI Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi di Tengah Transformasi Peran TNI
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar