Wabah Corona Ditemukan di Dua Kapal Pesiar Norwegia

Wabah Corona Ditemukan di Dua Kapal Pesiar Norwegia
Kapal pesiar Ruby Princess menjadi tempat penyebaran terbesar kasus COVID-19 di Australia. (AAP: Dean Lewins)

"Kami telah gagal," kata CEO Hurtigruten Daniel Skjeldamn dalam sebuah jumpa pers.

"Atas nama perusahaan saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya."

Sementara di kawasan Pasifik, kalangan industri dan media lokal melaporkan penumpang di kapal pesiar diminta untuk tidak keluar dari kabin mereka, setelah adanya kasus COVID-19 positif hari Sabtu.

Kapal Paul Gauguin yang baru berlayar untuk pertama kalinya di bulan Juli terpaksa menghentikan perjalanan dan kembali ke pelabuhan di Tahiti.

Pemilik Paul Gauguin yaitu perusahaan Prancis Ponant sebelumnya menjanjikan "sudah mengambil langkah melebihi standar internasional yang diterapkan di sektor ini".

Pembatasan bagi kapal pesiar di seluruh dunia

Rencana Hurtigruten untuk melakukan perjalanan kapal pesiar di Inggris selama bulan September sudah dibatalkan setelah adanya kejadian di atas kapal MS Roald Amundsen.

Menurut Pusat Penanganan Penyakit Amerika Serikat (CDC) "kapal pesiar sering menjadi sumber wabah penyakit menular karena lingkungan yang tertutup dan kontak antar penumpang yang berasal dari banyak negara".

"Lebih dari 800 kasus yang sudah terkonfirmasi lewat tes lab terjadi di tiga perjalanan kapal pesiar dan kasus lain terkait beberapa kapal pesiar lain sudah dilaporkan terjadi di AS," kata CDC bulan Maret lalu saat mengeluarkan perintah "Tidak Boleh Berlayar" bagi seluruh kapal pesiar.

Salah satu industri yang banyak mempekerjakan warga Indonesia di luar negeri adalah industri kapal pesiar yang sekarang dibuka kembali di tengah pandemi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News