Wabah Corona Makin Parah, 39 Juta Warga California Wajib Tinggal di Rumah
jpnn.com, SACRAMENTO - Pemerintah Negara Bagian California memberlakukan larangan keluar rumah bagi seluruh warganya sebagai upaya menghentikan penyebaran virus corona, Kamis (19/3) waktu setempat.
California adalah rumah bagi 39 juta orang, terbesar di antara 50 negara bagian Amerika Serikat. Sejauh ini sudah 18 orang di wilayah tersebut tewas karena virus corona.
Gubernur Gavin Newsom tidak mengatakan sampai kapan kebijakan ekstrem ini akan berlaku. Namun, dia yakin semua warga akan patuh tanpa perlu ada tindakan paksa dari aparat kepolisian.
"Saya kira masyarakat sudah mengerti bahwa perlu ada langkah lebih, dan mereka akan mengatur sendiri perilaku masing-masing," ujar Newsom seperti dikutip AFP.
Lebih lanjut Newsom mengatakan, ada sejumlah pengecualian yang memungkinkan warga keluar dari rumah, seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari.
"Kami tetap menginginkan warga menjalankan pekerjaan mereka yang esensial. Kami ingin warga menyelesaikan urusan esensial mereka dengan kehati-hatian dan disiplin," tutur dia.
Sebelumnya, Newsom telah bersurat kepada Presiden Donald Trump agar segera mengirimkan bantuan dari pemerintah federal. Dalam surat itu Newsom menyampaikan bahwa di beberapa bagian California jumlah kasus berlipat ganda setiap empat jam.
"Perkiraan kasar kami, sekitar 56 persen populasi (25,5 juta jiwa) akan terinfeksi dalam waktu delapan minggu," tulis dia dalam surat kepada Presiden Trump. (AFP/dil/jpnn)
Pemerintah Negara Bagian California memberlakukan larangan keluar rumah bagi seluruh warganya sebagai upaya menghentikan penyebaran virus corona, Kamis (19/3) waktu setempat.
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer