Wabah COVID-19 Berdampak pada Tradisi Ramadan di Seluruh Dunia

jpnn.com, JAKARTA - Ramadan tahun ini, 1,8 miliar muslim di seluruh dunia mempersiapkan kontemplasi spiritual tidak seperti sebelumnya.
Wabah virus corona atau COVID-19 telah memaksa pemerintah melakukan langkah drastis seperti lockdown yang bertujuan menahan penyebaran virus corona ini.
Lockdown ini telah diterapkan di seluruh dunia, termasuk larangan di Turki pada tenda yang dirancang untuk menawarkan makan malam berbuka puasa gratis dan makanan sahur.
Warga di sana juga dilarang memberi tips pada penabuh genderang berjalan di jalan-jalan untuk membangunkan orang-orang untuk sahur, di mana Turki saat ini memiliki hampir 100.000 kasus COVID-19 dan 2.259 kematian pada Rabu (22/4) sore, menurut Universitas Johns Hopkins.
Tabel amal juga dilarang di Mesir, meskipun hanya ada 3.490 kasus COVID-19 dengan total kematian saat ini di 264.
Sebelumnya, Arab Saudi telah menangguhkan visa bagi umat Muslim yang ingin melakukan ziarah ke Mekah dan Madinah.
Presiden Iran Hassan Rouhani meminta maaf setelah mengumumkan larangan upacara biasa di negara itu dan melarang publik menghadiri tempat suci dan masjid selama setidaknya dua minggu lagi.
"Ini akan berbeda dan sulit dalam keadaan tertentu, tetapi Islam adalah agama yang sangat fleksibel, mencakup semua keadaan, jadi ibadah yang biasa kita lakukan di masjid, kita bisa melakukannya di rumah, tidak ada salahnya mengingat situasinya," kata Farhad Ahmad, seorang imam di Masjid Fazl di London, seperti dilansir laman The Independent, Kamis (23/4).
Wabah COVID-19 telah memaksa muslim di seluruh dunia menjalani Ramadan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.
- Terungkap, Ini Alasan Hotman Paris Bangun Masjid
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Cerita Bahagia Artis Ira Siedhranata Pulang ke Tanah Kelahiran, Tebar Kebaikan di Ramadan
- Pemprov DKI Sebut Omzet Pedagang UMKM Naik Saat Ramadan, Turun Ketika Lebaran
- Pemudik Diimbau Pulang Lebih Awal Hindari Puncak Arus Balik, Manfaatkan Diskon Tol