Wabah Covid-19, Para Perokok Perlu Menyimak Penjelasan Ini

Pertama adalah mengurangi gerakan silia, yang berarti akan lebih sulit untuk memindahkan lendir dan kotoran agar bisa keluar dari paru-paru.
Seiring waktu, asap yang dihirup dari rokok lama-kelamaan juga bisa membunuh silia, hingga akhirnya meningkatkan risiko infeksi virus secara drastis.
Karena itu, dia mengimbau agar perokok segera berhenti merokok untuk memperbaiki fungsi silia yang tersisa.
“Bahkan ketika berhenti merokok hanya dalam waktu 24 jam, bisa dilihat peningkatan besar pada fungsi silia. Semakin lama Anda berhenti merokok, maka semakin besar pemulihannya,” katanya.
Alternatif lainnya, James menyarankan perokok untuk mengganti rokok dengan rokok elektrik karena memiliki kandungan zat kimia yang lebih rendah.
Meski ada kemungkinan gas panas yang terlibat dalam penguapan juga berdampak pada silia dan fungsi paru-paru secara keseluruhan, tetapi risikonya jauh lebih rendah bagi sistem pernapasan tubuh dibandingkan dengan merokok.
Dia juga menambahkan bahwa dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami dampak-dampak ini sepenuhnya.
Menurut dia, masyarakat bisa membuat kontribusi besar untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya dari COVID-19 dengan berhenti merokok.
Belakangan ini muncul sejumlah penelitian yang menyebut keterkaitan covid-19 dengan kebiasaan merokok.
- Misinformasi Tentang Bahaya Rokok Elektronik Terus Meningkat
- Perkembangan Industri Rokok Elektrik Perlu diimbangi Edukasi dan Regulasi
- Beralih ke Produk Tembakau Alternatif Bisa Jadi Opsi Bagi Perokok Konvensional
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Begini Kata Ahli soal Keterkaitan Tembakau Alternatif dengan Peluang Berhenti Merokok
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri