Wabah DBD: Mengapa Umur Nyamuk Tahun Ini Lebih Panjang?

BACA JUGA: Cara Melindungi Diri Anda dan Anak dari DBD
Sementara itu Ketua Divisi Infeksi dan pediatric Tripik Departemen Kesehatan Anak RSCM-FKUI dr Mulya Rahmi Karyanti SpA(K) menuturkan bahwa ada tiga kondisi yang berisiko ketika DBD. Kondisi tersebut adalah obesitas, perempuan hamil, dan bayi. ”Reaksinya lebih berat,” ungkapnya.
Infeksi virus dengue bisa terjadi melalui plasenta. Menurut Karyanti, ibu hamil yang terinfeksi DBD bisa menularkan ke janinnya. Apalagi terjadi sesaat sebelum melahirkan.
BACA JUGA: Jangan Terkecoh, Ketahui Gejala Demam Berdarah yang Sangat Umum
Pada dewasa, kerap ditemui kasus yang terlambat tertangani. Biasanya terjadi pada mereka yang memiliki penyakit penyerta. Sedangkan pada anak-anak yang terjadi adalah berisiko mengalami syok hipoglikemik.
”Kasus dewasa biasanya datang sudah dalam keadaan pendarahan. Sedangkan anak-anak biasanya lemas,” tuturnya. (lyn)
Kementerian Kesehatan memaparkan kondisi DBD alias demam berdarah dengue di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Cegah DBD dengan Edukasi 3M Plus, Soffell dan Pemerintah Provinsi Bali Sasar 35 Desa dan Kelurahan
- 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Bencana Banjir
- Dengue Mengintai di Musim Penghujan, Langkah Bersama Cegah DBD Digencarkan
- DBD di Sumsel Sepanjang 2024 Mencapai 6.263 Kasus, 37 Orang Meninggal Dunia
- 1.243 Orang Positif Demah Berdarah di Sumenep
- Upaya Kolektif Mampu Cegah Kasus Dengue di Indonesia