Wabah Ebola Kongo Menyebar ke Uganda, WHO Panik
jpnn.com, KAMPALA - Virus ebola di Kongo telah menyebar ke negara tetangga, Uganda. Ada tiga kasus ebola yang terdeteksi di negara yang dipimpin Yoweri Museveni itu.
Para korban berasal dari satu keluarga. Dua di antara mereka meninggal dunia. Yaitu, seorang bocah berusia 5 tahun dan neneknya yang berusia 50-an tahun. Si nenek kehilangan nyawa Rabu malam (12/6).
Menteri Kesehatan Uganda Jane Ruth Aceng mengungkapkan bahwa pasien ebola di negaranya berasal dari keluarga yang beranggota enam orang. Empat di antara mereka adalah anak-anak. Mereka pergi ke Kongo untuk merawat keluarganya yang terkena ebola.
Para korban itu juga hadir di pemakaman ketika keluarganya yang sakit tersebut meninggal. Saat kembali ke Uganda, si nenek dan dua anak berusia 3 tahun 5 tahun dinyatakan positif tertular. Bocah 5 tahun tersebut meninggal Selasa (11/6).
''Keluarga itu kini dikarantina di Bwera,'' ujar Aceng sebagaimana dikutip AFP. Sedangkan 27 orang lainnya yang melakukan kontak dengan mereka kini dimonitor secara intensif.
BACA JUGA: Ebola Kembali Menebar Maut di Afrika
Nenek dan cucunya yang meninggal itu dimakamkan di Kasese yang berbatasan dengan Kongo. Penduduk Kasese dilarang menggelar acara yang membuat banyak orang berkumpul. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus.
Para petugas kesehatan yang menangani pasien juga akan disuntik dengan vaksin terbaru yang bisa melawan virus ebola. Sudah ada 4.700 petugas kesehatan di 165 fasilitas medis yang divaksin. Sudan Selatan sudah memvaksin petugas medisnya dan mendeklarasikan status waspada meski belum ada kasus ebola di negara tersebut.
Virus ebola di Kongo telah menyebar ke negara tetangga, Uganda. Ada tiga kasus ebola yang terdeteksi di negara yang dipimpin Yoweri Museveni itu.
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- Cacar Monyet Jadi Masalah Kesehatan Publik Utama di Afrika
- Afrika Minta Barat Kucurkan Rp 9,2 T untuk Penanganan Cacar Monyet