Wabah Lalat Buah Terjadi di Wilayah Australia Selatan
"Itu selalu dikaitkan dengan sumber daya dan kemampuan untuk melakukan sesuatu," katanya.
"Sebagai perwakilan industri, kami selalu mengadvokasi lebih banyak.
Photo: Satu tim yang terdiri dari 50 staf PIRSA akan mensurvei tanah dan rumah di Luxton untuk menyelidiki lalat buah. (ABC Riverland: Meg Vonic-Joyce)"Dampaknya akan sangat besar dan dirasakan cukup keras oleh para petani ... ada banyak uang yang terlibat dari perspektif penumbuh."
Size menyerukan belas kasihan untuk para petani yang terpengaruh, karena hilangnya akses pasar bisa memiliki implikasi besar untuk area bebas hama yang diakui secara internasional.
Anggota Federal untuk wilayah Mayo, Rebekha Sharkie, telah melobi Pemerintah Federal Australia untuk menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam perlindungan lalat buah Australia Selatan dan mengakui manajemen pengendalian hama sebagai masalah nasional.
"Dalam anggaran tahun ini, kami melihat Tasmania menerima $ 10 juta (atau setara Rp 100 miliar) setelah mereka mengalami wabah lalat buah, jadi itu bukan hanya tanggung jawab negara bagian. Jelas Pemerintah Federal telah ikut campur dalam hal ini," kata Sharkie.
"Saya berharap wabah di Loxton ini adalah panggilan nyata bagi negara-negara bagian secara kolektif dan Pemerintah Federal untuk benar-benar menginvestasikan uang secara serius ke dalam biosekuriti jika kita ingin melindungi industri hortikultura kita."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata