Wabah Penyakit dan Busung Lapar Renggut 95 Nyawa
Kamis, 04 April 2013 – 04:46 WIB
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dr Cipto mengatakan, informasi yang sudah beredar harus diluruskan. "Besok tim Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat turun. Sedangkan, petugas kesehatan Tambrauw sudah mengecek. Data terakhir dari lokasi yang kita ketahui, khusus bayi dan balita hanya kekurangan gizi," tuturnya.
Informasi awal dari Kabupaten Tambrauw, kata Cipto, tidak benar ada wabah penyakit maupun terjadi kematian dan kesakitan dalam waktu yang singkat. "Itu semua tidak benar. Hanya memang ada kesakitan dan beberapa kematian. Hanya itu, bukan karena wabah penyakit dan masih kami kumpulkan datanya," paparnya.
Menurut dia, tim dari provinsi Rabu (3/4) berangkat untuk mengumpulkan data dan melihat langsung ke lapangan. Namun, lanjut dia, hal itu bukan kejadian luar biasa. "Laporan awal, bukan wabah. Kalau terjadi kesakitan dan kematian, itu terjadi sejak Oktober lalu hingga Februari. Ada beberapa saja dan ini kematian wajar karena penyakit biasa," tegasnya.
PT Pelindo Cabang Sorong bersama BUMN yang ada di Sorong justeru yang bergerak cepat. Mereka segera menyalurkan bantuan ke kawasan dimaksud. General manager PT Pelindo Cabang Sorong mengatakan, informasi bencana kelaparan dan wabah penyakit di Kwor tersebut santer terdengar sejak November 2012. Bahkan, hal tersebut saat ini dibahas di tingkat nasional.
JAYAPURA--Kabar menyedihkan datang dari pedalaman Papua Barat. Sedikitnya 95 anak di tiga kampung kawasan Distrik Kwor, Kabupaten Tambrauw, Papua
BERITA TERKAIT
- Kronologi Pelajar SMK Hanyut di Air Terjun Lahat
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 3 Orang Tewas dalam Kebakaran di Palembang
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pemkot Bengkulu Buka 2.394 Formasi