Wabah Virus Corona, Kemenlu Buat Skenario Evakuasi WNI di Wuhan
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sudah mempersiapkan skenario untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Tiongkok yang menjadi pusat penyebaran virus corona.
Skenario langkah evakuasi itu tetap dilakukan melalui koordinasi dengan otoritas Tiongkok.
Pasalnya, saat ini kondisi di Wuhan masih dalam status lockdown, tidak ada warga maupun pendatang yang bisa masuk dan keluar dari wilayah itu karena kondisi wabah virus corona.
"Opsi evakuasi kami sudah bikin semua rencananya. Tetapi kami tetap berkomunikasi dengan otoritas Tiongkok. Kondisi Tiongkok yang lockdown ini menjadi perhatian kita semua," ujar Menlu Retno LP Marsudi usai mengikuti rakor tentang corona di Kemenko PMK pada Selasa (28/1).
Berdasarkan catatan Kemenlu, saat ini sebanyak 243 WNI ada di 17 lokasi karantina virus corona di Tiongkok. Sebanyak 100 WNI berada di Wuhan dan berstatus pelajar, mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di universitas setempat.
Menlu Retno mengatakan saat ini dia juga terus menjalin komunikasi dengan negara-negara lain yang warganya sedang berada di Wuhan. Menurutnya, pemerintah Australia juga menyiapkan skenario evakuasi untuk warganya di Wuhan.
"Saya berkomunikasi dengan pemerintah Australia dan mereka juga memiliki opsi itu. Tetapi sekali lagi, karena ada lockdown sehingga menjadi perhatian bersama," tegas Menlu.
Menlu memastikan hingga saat ini KBRI di wilayah setempat terus memantau perkembangan kesehatan para WNI di tempat karantina.
Berdasarkan catatan Kemenlu saat ini sebanyak 243 WNI ada di 17 lokasi karantina virus corona di Tiongkok.
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Kemenko PMK: Pemberdayaan Perempuan Sangat Penting dalam Pembangunan Desa
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- Sugiono Bertekad Melanjutkan Perjuangan Retno Marsudi
- Menlu Retno Tegaskan RI tak Gentar Hadapi Teror Israel di Markas UNIFIL Lebanon