Wabup Era Kecewa dengan Pembangunan RS Pratama, Ada Aroma Korupsi?

jpnn.com, NIAS BARAT - Wakil Bupati Nias Barat Era Era Hia mengatakan progress pembangunan RS Pratama Lologolu yang menelan anggaran Rp 43.109.346.000 tidak sesuai harapan.
Proyek tersebut bersumber dari DAK fisik tahun 2022, dengan masa pelaksanaan 180 hari kalender, dimulai dari 5 Juli 2022 sampai 31 Desember 2022.
"Semua biaya tersebut telah ditransfer ke rekening Pemerintah Daerah, sehingga tidak ada kendala untuk membayar ke rekanan jika telah menyesaikan kewajibannya, sementara hingga saat ini pembangunannya masih belum selesai.," kata Wabup Era kepada JPNN.com, Minggu (15/1).
Lebih lanjut dikatakan, proyek tersebut dikerjakan kontraktor pelaksana PT. Peduli Bangsa, dengan Konsultan Supervisi CV. Khalimal Consultan.
Polemik terjadi karena berdasarkan keterangan dari konsultan pengawas mengakui bobot pekerjaan sampai 31 Desember 2022 telah mencapai 85 persen, sementara orang awam memprediksi sekitar 50 persen saja.
Wabup Era mengaku pada 11 Januari 2023 telah melakukan sidak ke lokasi pembangunan tersebut. Namun, dia masih menemukan beberapa gedung yang belum selesai, bahkan ada yang masih berdiri tiang.
Lebih lanjut Era Era Hia menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan mandor Beneami Duha, pihak rekanan telah meminta waktu 2 bulan untuk menyelesaikannya.
Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Nias Barat Aperlius Gulo menduga pembangunan rumah sakit tersebut ada aroma korupsinya, apalagi kalau konsultan mengakui 85 persen bobot pekerjaan, sedangkan belum tentu sesuai kenyataan.
Wabup Era kecewa dengan pembangunan RS Pratama. Ada aroma korupsi? Simak pernyataan lengkap Wabup Nias Barat
- Jaksa KPK Mengakui Delik Perkara Hasto Bukan terkait Kerugian Negara
- 5 Berita Terpopuler: Daftar 31 Dubes yang Dilantik Prabowo Wow, Ada Politikus PDIP, Apa Saran Hasan Nasbi?
- Kabar Terbaru Kasus Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau, Siap-siap Saja
- 15.086 Warga Binaan Muslim di Jatim Diusulkan Dapat Remisi Khusus Idulfitri
- RUU BUMN Mewujudkan Peran yang Lebih Optimal
- Ketum GPA Minta Kejagung Transparan soal Duit Sitaan Kasus Duta Palma