Wacana Jokowi-Prabowo Berpasangan di Pilpres 2024 Muncul Lagi, Ada yang Mau Cari Untung?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Zainul Abidin Sukrin menduga ada tujuan tertentu di balik munculnya wacana Joko Widodo berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2024.
Salah satunya membentuk opini publik untuk memengaruhi pencapaian politik para aktor politik.
"Saya kira wacana ini tidak sekadar berita politik, tetapi memiliki tujuan konstruksi realitas politik untuk kepentingan opini publik tertentu," ujar Zainul dalam keterangannya, Rabu (14/4).
Direktur Eksekutif Politika Institute menduga wacana tersebut sengaja dibangun untuk mendongkrak elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Salah menduga kepentingan utama dibentuknya wacana ini yaitu mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto. Agar melampui fugur-fugur lain bakal calon presiden dan wakil presiden tahun 2024," ucapnya.
Zainul mengemukakan pandangannya mengingat wacana Jokowi-Prabowo sulit terealisasi.
Langkah politik untuk mewujudkan wacana tersebut cenderung akan melalui jalan yang terjal.
Pasalnya, perlu dilakukan amandemen terhadap UUD 1945 terlebih dahulu, agar Jokowi bisa melaju untuk periode ketiga.
Belakangan muncul wacana Joko Widodo tiga periode berpasangan dengan Prabowo di pilpres 2024.
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok
- Tim Hukum PDIP Nilai Keterangan Ahli KPU Lemah
- Ones Luruskan Pernyataan Soal Kontribusi Befa Untuk Kemenangan Prabowo-Gibran