Wacana Penjualan Pesawat Presiden Bukan Penghematan
jpnn.com - Wacana penjualan pesawat kepresidenan oleh pemerintahan capres terpilih Joko Widodo (Jokowi) dinilai bukan bentuk penghematan anggaran negara.
"Itu urusan yang tidak ada sangkut pautnya. Kembali lagi ke pencitraan, seolah-olah kita harus sederhana. Tapi bukan begitu caranya, filantropis saja," ujar politisi senior Rachmawati Soekarnoputri usai menghadiri Sarasehan Kebangsaan di Universitas Bung Karno, Jakarta, Rabu (3/9).
Menurutnya, harga yang didapat dari penjualan pesawat kepresidenan tidak sebanding untuk menambah pemasukan keuangan negara. Pasalnya, tiap tahun negara justru harus membayar bunga Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dananya diselewengkan para pengusaha hitam pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
"Berapa harganya dengan utang BLBI yang dilakukan era Megawati itu, hitung dong," beber Rachma.
Pendiri Partai Pelopor itu membandingkan pembelian pesawat kepresidenan oleh pemerintahan SBY dengan pembelian pesawat tempur Sukhoi oleh Megawati Soekarnoputri.
"Pembelian sukoi brapa ratus miliar itu kerugian negara," kata Rachma.
Lebih dari itu, Rachma mengaku tidak melihat visi misi capres terpilih Jokowi dalam menyelamatkan anggaran negara dan menyejahterakan masyarakat.
"Bagaimana supaya Indonesia keluar dari lilitan utang," tegasnya. (dem/rmo/jpnn)
Wacana penjualan pesawat kepresidenan oleh pemerintahan capres terpilih Joko Widodo (Jokowi) dinilai bukan bentuk penghematan anggaran negara. "Itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dirut Jasa Raharja Pantau Arus Mudik di Jogja Bareng Wamenhub
- Keamanan Kawasan Kemayoran Ditingkatkan Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025
- Forum PPPK Buktikan Kepeduliannya terhadap Korban Banjir Sukabumi
- ASDP Maksimalkan Layanan di Lintas Penyeberangan Utama untuk Sambut Libur Akhir Tahun
- Momen Ketua Umum Bhayangkari Rayakan Natal Bersama Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Tol Jagorawi Arah Jakarta Diberlakukan Contraflow