Wacana Presiden 3 Periode demi Kesinambungan Pembangunan

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati sosial politik Rudi S Kamri menilai respons Presiden Joko Widodo perihal masa jabatan presiden tiga periode berlebihan.
Sebelumnya Jokowi mengatakan bahwa usulan itu menampak mukanya. Dia juga menilai pihak yang mengusulkan wacana itu hendak menjerumuskan dirinya.
Menurut Rudi, usulan amandemen Pasal 7 UUD 1945 terkait masa jabatan presiden adalah sah-sah saja dalam konteks hak publik untuk menyampaikan pendapat kepada MPR RI.
"Saya tahu pasti penggagas awal usulan penambahan masa jabatan presiden disuarakan oleh tokoh nasional dan pengamat intelijen senior Suhendra Hadikuntono kemudian menggelinding seperti bola salju kemudian ditanggapi oleh berbagai pihak,” kata Rudi, Rabu (4/12).
Dia menambahkan, Suhendra memiliki integritas dan kredibilitas tinggi serta tidak punya kepentingan apa pun terhadap usulannya.
“Sebab, dia bukan pimpinan atau anggota partai politik mana pun," tegas Rudi.
Rudi menyarankan Presiden Jokowi bersikap bijak menanggapi berbagai usulan masyarakat.
Apalagi, sambung Rudi, usulan amendemen UUD 1945 bukan ranah eksekutif, melainkan domain MPR.
Pemerhati sosial politik Rudi S Kamri menilai respons Presiden Joko Widodo perihal masa jabatan presiden tiga periode berlebihan.
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- Jokowi: Ini Sudah Jadi Fitnah di Mana-Mana
- Soal Ijazah Jokowi Diduga Palsu, UGM Siap Buka-Bukaan
- Para Menteri Sowan ke Jokowi, Efriza: Sikap Kurang Menghargai Presiden Prabowo
- Sejumlah Menteri Prabowo Silaturahmi ke Rumah Jokowi, Pengamat Ini Ungkap Hal Tak Lazim
- Kuasa Hukum: Ijazah Jokowi Sudah Clear & Sah Secara Hukum