Wacana Presiden 3 Periode, Syaikhu PKS: Makin Mundur ke Belakang

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengkritisi wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Menurut dia, wacana tersebut memundurkan demokrasi di tanah air.
"Wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode membuat demokrasi kita (Indonesia, red) makin mundur ke belakang," kata Syaikhu saat berpidato di puncak Rakernas PKS, Jakarta Pusat, Kamis (18/3).
Dia mengatakan UUD 1945 sudah mengatur tentang masa jabatan Presiden RI yakni dua periode.
Mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu berharap periode jabatan tidak berubah.
Sebab, kata dia, pembatasan masa jabatan presiden untuk menghindari penyelewengan kekuasaan, seperti tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Selain itu, pembatasan dua periode untuk memastikan bahwa kaderisasi kepemimpinan nasional berjalan dengan baik," ujar pria asal Jawa Barat itu.
Dia mengatakan rakyat harus diberikan pilihan calon-calon presiden baru yang akan memimpin Indonesia ke depan.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengkritisi wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode
- 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka
- Inisiator Sumbar Cerdas Rahmat Saleh Berharap Kuota Beasiswa KIP tak Hanya Utamakan Kampus Negeri
- Elite PKS Beri Wejangan ke Anggota DPRD, Bicara 4 Kunci Kesuksesan
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029
- Pidato di Acara Bimtek, Salim Segaf PKS Singgung Cita-Cita Pendiri Bangsa dan Politik Beretika