Wacana Sanksi Pesepeda Keluar Jalur, Kombes Sambodo: The Last Option

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya tengah mengkaji sanksi tilang bagi pesepeda yang keluar jalur di wilayah Jakarta.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan criminal justice system (CJS) terkait pemberian sanksi kepada pesepeda yang keluar jalur.
"Pemberian sanski pesepeda yang keluar jalur rencana akan kami laksanakan minggu depan dengan mengundang seluruh instansi terkait penegakan hukum lalu lintas," kata Sambodo di Polda Metro Jaya, Kamis (3/6).
Nantinya, hasil rapat itu akan diambil keputusan terkait realisasi standar operasional prosedur.
"Apakah yang disita nanti sebagai barang bukti sepeda atau cukup dengan KTP pesepadanya," ujar Sambodo.
Namun demikian, lanjut Perwira menengah Polri itu, pemberian sanksi merupakan pilihan terakhir apabila upaya preemtif dan edukasi tidak mempan menertibkan para pesepeda di ibu kota.
"Harus digarisbawahi adalah pertama penegakan hukum dengan menggunakan tilang itu adalah the last option dari pada upaya-upaya yang dilakukan kepolisian," ucap Sambodo.
Tak hanya itu, lanjut dia, sebelum ada keputusan rapat, sejauh ini pihaknya masih memberikan dispensasi kepada pesepeda terkait waktu memperbolehkan mengayuh di luar jalur.
Polisi Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya tengah mengkaji sanksi tilang bagi pesepeda yang keluar jalur di wilayah Jakarta.
- Polisi Sudah Antisipasi Titik Kepadatan Kendaraan Selama Ramadan di Jakarta
- Polda Metro: Penggunaan Bahu Jalan di Tol Efektif Kurangi Kepadatan
- Polda Metro Jaya Buka Layanan SIM Keliling di 5 Lokasi
- AKBP Bintoro Juga Terlibat Kasus Penggelapan
- Resmob Polda Metro Jaya Tangkap 4 Begal di Bogor
- Polisi Bongoar Kasus Pengoplosan Elpiji di Bekasi & Jakarta, 5 Dokter Ditangkap