Wacana Sekolah Tatap Muka 2021, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?
Berdasarkan data terkini dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), proporsi anak-anak terinfeksi virus corona sebesar 11,3 persen.
Selain itu, Jurnal dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan risiko anak terkena virus corona lebih rendah 20 kali dari kelompok usia tua.
“Walaupun risiko anak terkena virus corona lebih rendah, bukan berarti kewaspadaan terhadap hal tersebut hilang. Karena anak-anak tetap memiliki risiko terinfeksi dan menginfeksi. Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai sekolah tatap muka," serunya.
Pertama adalah komitmen seluruh pihak untuk memutus rantai penularan.
Pemerintah khususnya Pemda harus menyiapkan aturan protokol kesehatan yang ketat untuk sekolah dengan menyiapkan regulasi bahwa tingkat pendidikan sekolah apa yang akan dibuka.
Jika tingkat pendidikan SMA hingga Universitas mungkin bisa diterapkan aturan dengan baik. Justru yang mengkhawatirkan adalah jika dibukanya tatap muka untuk tingkat SD dan SMP.
Selain hal tersebut sekolah juga perlu menyiapkan aturan dan Sumber Daya Manusia yang siap.
Selain screening protokol kesehatan dari mulai suhu tubuh hingga menerapkan 3M, sekolah juga perlu mengatur jumlah siswa yang akan masuk di dalam kelas. Kapasitas bisa dikurangi hingga 25% saja yang bisa belajar di kelas, hal ini penting untuk menjaga jarak bagi setiap anak di kelas.
Banyak sekali pro dan kontra yang bermunculan mengenai isu sekolah tatap muka pada 2021.
- Lifepack & MaNaDr Singapura Kerja Sama Berikan Akses Kesehatan Mancanegara
- Nestle Dancow Gelar Program ADKSS Bantu Ratusan Ribu Bunda Menyiapkan Anak ke Sekolah
- Charity Banteng Ride and Night Run 2022, Hasto Menyerahkan 1.000 Sepeda dan 2.000 Pasang Sepatu
- Gelar Pelatihan Digital, Sandination Cianjur Ciptakan Lapangan Pekerjaan Baru
- Kebencian terhadap Yahudi Meningkat di Amerika, Anak-Anak Sekolah Jadi Korban
- Apotek Lifepack Kini Hadir di Bandung