Wacana Sentralisasi Guru Dicurigai Sarat Muatan Politik
Kamis, 24 November 2011 – 19:49 WIB

Wacana Sentralisasi Guru Dicurigai Sarat Muatan Politik
JAKARTA—Wacana pemerintah untuk mensentralisasikan tata kelola guru, dinilai hanya akal-akalan pemerintah pusat. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Federasi Guru Independen Indonesia (DPP FGII), Suparman mengatakan, jika pengelolaan guru berada di tangan pemerintah pusat justru menjadikan guru-guru sebagai sasaran alat politik.
“Lihat saja, selama masa orde baru sudah terbukti bahwa pengelolaan guru di pusat telah gagal. Bukan saja untuk menjadi pundi-pundi suara saat pemilu tiba, tetapi juga dijadikan alat membangun citra politik partai-partai yang sedang berkuasa,” ungkap Suparman di Jakarta, Kamis (24/11).
Dengan kondisi demikian, Suparman mengatakan, para guru sendiri itulah yang pada akhirnya akan dijadikan korban tindakan pemerintah. Dengan begitu, wacana untuk menarik kembali pengelolaan guru ke pemerintah pusat bukan menjamin akan menyelesaikan persoalan.
Suparman mengimbau, sebaiknya memang harus ada koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Karena, carut-marutnya pengelolaaan guru di sejumlah daerah tidak terlepas dari kesalahan pemerintah pusat.
JAKARTA—Wacana pemerintah untuk mensentralisasikan tata kelola guru, dinilai hanya akal-akalan pemerintah pusat. Ketua Umum Dewan Pimpinan
BERITA TERKAIT
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- Lestari Moerdijat Tekankan Transparansi Penyaluran Beasiswa PIP Harus Dikedepankan
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T