Wacanakan Sidang Tahunan MPR
Sebagai Momen Pertanggungjawaban Pemerintah
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 07:04 WIB
Dia menambahkan, sidang tahunan yang diformalkan tersebut lebih baik daripada sekadar pertemuan informal antara para pimpinan lembaga tinggi negara. Misalnya, 18 Oktober lalu, pertemuan konsultatif diadakan di kompleks parlemen Senayan.
Baca Juga:
Saat itu, hadir presiden, ketua MPR, ketua DPR, ketua DPD, ketua MK, ketua BPK, ketua KY, dan sejumlah menteri. Itu merupakan pertemuan ketiga. Yang pertama berlangsung di Istana Negara. Pertemuan kedua dilakukan di Istana Bogor, Januari tahun ini.
Irman menyampaikan, pertemuan informal semacam itu berpotensi menjadi perselingkuhan politik antarelite penyelenggara negara karena bersifat tertutup. "Kalau dengan sidang tahunan ini, akan semakin terbuka karena semua melihat," tegasnya.
Sejalan dengan dihidupkannya kembali sidang tahunan MPR, Irman mengusulkan perlunya GBHN model baru. Sejak konstitusi diamandemen, GBHN yang ditetapkan MPR tersebut memang turut dihapus. Ke depan, saran dia, seorang capres yang terpilih harus menyerahkan naskah janji politiknya ketika berkampanye kepada MPR secara terstruktur dan sistematis. "Itu yang diketok dan menjadi tagihan MPR setiap tahun. Bisa disebut semacam neo-GBHN," katanya.
JAKARTA - Sidang tahunan (ST) MPR diwacanakan untuk kembali dihidupkan. Melalui forum formal kenegaraan tersebut, presiden diberi kesempatan untuk
BERITA TERKAIT
- Calon Bupati Mimika Maximus Tipagau Merasa Dirugikan soal Berita Palsu
- KPU Terpaksa Jemput Bola Rekrut KPPS Gegara Pendaftar Sedikit
- Brigade 02 Pegiat Desa Dukung dan Siap Menangkan Ischak-Kholid di Pilbup Tegal 2024
- PPDI Tak Berpihak di Pilkada 2024, Tetapi Ada di Mana-Mana
- Survei Poltracking: Elektabilitas RIDO Teratas, Dipilih Gen Z Sampai Milenial Matang
- Demi Menangkan Ridwan Kamil 1 Putaran, Anak Muda Luncurkan Aplikasi Ini