Wadah Pegawai KPK Sampaikan Permintaan ke Presiden Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Wadah pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi mendesak Presiden Joko Widodo tegas menyikapi insiden penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan. Apalagi, penanganan peristiwa itu sudah lebih dari 8 bulan.
Sekjen WP KPK Aulia Postiera mengatakan, lambatnya penanganan perkara itu menjadi jejak negatif dalam upaya pemberantasan korupsi.
Bila tidak diselesaikan, teror serupa dikhawatirkan kembali terjadi di kemudian hari. Bahkan, bukan hanya penyidik, seperti Novel, ancaman itu juga bisa saja menimpa pimpinan, pejabat struktural hingga pegawai KPK.
”Kami memohon dan meminta kepada bapak presiden agar penanganan kasus penyerangan terhadap rekan kami Novel Baswedan dapat dipercepat dan bisa diselesaikan,” kata Aulia yang juga sahabat dekat Novel itu.
Menurut Aulia, kerja KPK ke depan semakin berat. Sehingga, penanganan teror harus diselesaikan agar kinerja KPK bisa lebih maksimal.
Sebagaimana diketahui, Novel menjadi korban insiden penyerangan air keras pada Subuh 11 April lalu. Dia mengalami luka cukup serius di bagian wajah.
Bahkan, mata sebelah kiri mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu itu hingga kini belum pulih. Proses pengobatan Novel di Singapura sampai saat ini terus berjalan seiring kondisi selaput mata kiri yang belum membaik. (tyo)
Menurut Sekjen Wadah Pegawai KPK Aulia Postiera, jika peristiwa teror terhadap Novel Baswedan tak segera diselesaikan, maka akan jadi jejak negatif.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Tok, MK Putuskan Permohonan Novel Cs soal Syarat Usia Capim KPK, Hasilnya
- Novel Baswedan Minta Seleksi Capim KPK Disetop Sementara, Ini Tujuannya
- Kebersamaannya dengan RG hingga Novel di UI Viral, Hasto Bocorkan Isi Pembicaraan
- Sahroni Menilai Kortas Tipikor Polri Akan Jadi Era Baru Pemberantasan Korupsi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Diberitakan Mencalonkan Diri Jadi Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri, Novel Baswedan Bilang Begini