Wadirut Merpati Ingin Mundur

Ketua Serikat Pekerja Dipecat

Wadirut Merpati Ingin Mundur
Wadirut Merpati Ingin Mundur
Adhy diangkat menjadi Wadirut Merpati sejak 27 Mei 2010. Awal April lalu, Adhy melayangkan surat kepada Menteri BUMN untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Beredar kabar, pengunduran diri tersebut dipicu oleh tidak harmonisnya hubungan Adhy dengan para direksi lain, serta pemecatan dua aktivis serikat pekerja Merpati. Namun, Adhy tidak pernah bersedia dikonfirmasi terkait hal tersebut.

Sementara itu, terkait perkembangan musibah jatuhnya pesawat MA-60 di Papua , Mustafa mengaku sudah mendapat laporan dari manajemen Merpati. Dia menjelaskan, bahwa para penumpang pesawat yang dibeli dari Xian Aircraft itu akan mendapat asuransi sebesar Rp 50 juta dari Jasa raharja dan Rp 750 juta dari Jasindo. "Sehingga totalnya mencapai Rp 800 juta," tuturnya.

Adapun untuk para kru pesawat, Merpati akan memberikan asuransi sebesar USD 100 ribu (sekitar Rp 900 juta) kepada piliot, USD 85 ribu untuk co-pilot, dan USD 50 ribu untuk pada kru pesawat. "Saat ini sedang diproses, siapa ahli waris yang berhak, mudah-mudahan asuransi ini bisa sedikit meringankan keluarga korban yang ditinggal," pungkasnya.

Selain menghadapi masalah berbagai persoalan terkait kecelakaan dan pembelian pesawat MA 60, saat ini manajemen Merpati masih harus menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan hubungan industrial. Hal itu terjadi paska dipecatnya Ketua Umum Serikat Pekerja (Sekar) Merpati, Purwatmo dan Ketua I, Indra Topan gara-gara memberikan pernyataan ke media.

JAKARTA - Persoalan yang dihadapi BUMN penerbangan, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) seolah bertubi-tubi. Setelah pesawatnya kecelakaan di Kaimana,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News