Waduh, 2.000 Anak Belum Berakta Kelahiran
jpnn.com - SURABAYA – Data dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jatim menyatakan saat ini 2.000 anak tidak memiliki akta sebagai bukti kelahiran yang sah. Hal ini menjadi bukti bahwa peraturan Kementerian Dalam Negeri tentang pemberian akta kelahiran kepada anak, belum sepenuhnya berjalan di Jatim.
Hal ini mengakibatkan anak sulit mengurus berbagai hal yang membutuhkan akta kelahiran. Misalnya,pendaftaran sekolah. Kepala Disnakertransduk Jatim Sukardo mengatakan, anak-anak seperti itu biasanya merupakan hasil hubungan gelap tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Baik dengan sesama TKI maupun orang asing dari negara tempatnya bekerja. Anak-anak tersebut dibawa pulang ke Indonesia tanpa ada catatan sipil kelahiran. Karena itu, mereka tidak dapat engajukan pengurusan akta kelahiran.
"Lahirnya saja terkadang sembunyi-sembunyi," tuturnya kemarin (20/4).
Hal tersebut sering dialami TKI yang bekerja di Arab Saudi, Thailand, Taiwan, Malaysia, dan Hongkong. Saat dibawa pulang, si anak tidak punya keterangan apa pun
Fenomena itu, menurut Sukardo, sering dialami TKI yang bekerja di luar negeri tanpa mengikuti prosedur yang sah. Karena ilegal, mereka tidak berani melahirkan di rumah sakit.
“Akibatnya, mereka memilih melahirkan secara diam-diam,” imbuhnya. Namun, mereka tidak mempertimbangkan kerugian yang akan diterima sang anak karena tidak punya catatan kelahiran. (ant/c10/git/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter