Waduh! Ada Covid-19 Varian XE, Begini Penjelasan Ahli
jpnn.com, JAKARTA - Inggris mengidentifikasi varian Covid-19 baru, yaitu varian XE yang merupakan kombinasi dari Omicron BA.1 dan subvarian BA.2.
Jenis tersebut dikenal sebagai varian rekombinan yang dinilai sering muncul dan menghilang dengan sendirinya.
Ahli Epidemiologi Rumah Sakit Anak Boston John Brownstein menjelaskan varian XE tidak menyebabkan masalah besar bagi kesehatan masyarakat.
"Varian rekombinan terjadi berulang-ulang. Faktanya, alasan mengapa ini rekombinan varian XE adalah karena kami sudah memiliki XA, XB, XC, XD, dan tidak ada satu pun yang menjadi perhatian nyata," kata Brownstein, dikutip dari ABC News, Selasa (5/4).
Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengungkapkan kasus pertama varian XE terjadi pada 19 Januari 2022.
Hingga 22 Maret 2022, sudah tercatat 637 kasus varian XE di Inggris.
Asumsi awal menyatakan varian XE bisa lebih menular dibanding Omicron subvarian BA.2 tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan penelitian lebih lanjut harus dilakukan.
"Mungkin lebih menular tetapi bukan berarti lebih parah," ujar Brownstein.
Inggris mengidentifikasi varian Covid-19 baru, yaitu varian XE yang merupakan kombinasi dari Omicron BA.1 dan subvarian BA.2. Simak penjelasannya.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya