Waduh! ADB Punya Ramalan Kurang Baik soal Ekonomi 2022, Begini
"Adanya realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen yang lebih rendah dari perkiraan," ungkap dia.
Henry menyebutkan lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 dari ekspektasi memberikan basis yang lebih rendah pada pertumbuhan tahun berikutnya.
Aspek kedua adalah adanya pembatasan mobilitas yang lebih ketat pada kuartal III-2021.
Akibatnya, kata Henry, indikator ekonomi tertekan, terutama pada penjualan ritel dan kendaraan bermotor, lalu keyakinan konsumen serta PMI Manufaktur.
Aspek ketiga adalah dari global.
Dia memerinci ada perlambatan di berbagai negara akibat varian COVID-19 baru dan peningkatan kasus terutama di negara maju seperti Amerika Serikat.
"Masih ada tekanan finansial di ekonomi global serta kontraksi di sektor layanan dan jasa," bebernya.
ADB juga memprediksi untuk inflasi Indonesia tahun ini diperkirakan berada di level 1,7 persen atau lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya 2,4 persen.
Asian Development Bank (ADB) meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 hanya akan mencapai 3,5 persen (yoy).
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua