Waduh! Ahli Sebut Ada Indikasi Peralihan Dana Asing ke Amerika, Kok Bisa?
jpnn.com, JAKARTA - Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Nicodimus Anggi Kristiantoro menyebutkan, ada indikasi peralihan dana asing yang ditempatkan di Indonesia ke Amerika Serikat dalam sebulan terakhir.
Dia menuturkan, pada Maret, dana asing keluar dari pasar saham Rp 2,4 triliun dan dari pasar obligasi sebesar Rp 20 triliun dalam sebulan.
"Memang ada indikasi sedang ada peralihan aliran dana asing kembali ke Amerika dikarenakan ada potensi gain tambahan akibat tingginya kenaikan yield US treasury," ujar Nico di Jakarta, Senin (5/4).
Nico menjelaskan, dalam sebulan terakhir sebetulnya imbal hasil (yield) obligasi AS dan imbal hasil surat berharga negara (SBN) sama-sama naik.
Dia memaparkan, imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik 34 basis poin (bps) dari 1,4 persen pada 26 Februari 2021 menjadi 1,74 persen dalam sebulan.
Kemudian, imbal hasil SBN 10 tahun naik 14 bps dari 6,77 persen pada 26 Februari 2021 menjadi 6,92 persen dalam sebulan.
"Tetapi, karena yield US treasury naik begitu cepat, makanya spread jadi mengecil," kata Nico.
Pada sebulan, selisih (spread) antara imbal hasil (yield) obligasi AS dan imbal hasil SBN menyempit 20 bps, dari sekitar 537 bps pada akhir Februari menjadi 518 bps pada akhir Maret.
Ahli menyebut ada indikasi peralihan dana asing yang ditempatkan di Indonesia ke Amerika Serikat dalam sebulan terakhir.
- Gegara Ini Para Analis Rekomendasikan Aksi Buy Saham BBNI
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS