Waduh! Banyak Kader PDIP Hengkang

jpnn.com - BENGKULU – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu yang diusung PDI Perjuangan, Sultan B Najamudin- Mujiono kalah dalam Pilgub 9 Desember 2015 lalu. Diduga penyebabnya karena jajaran partai banteng moncong putih itu tidak solid.

Bahkan, banyak kader yang loncat alias membelot, memberikan memberikan dukungan ke pasangan calon yang diusung partai lain, baik pilgub maupun pilbup. Kabar juga merebak, banyak kader PDIP yang hengkang atau berhenti sama sekali dari jajaran kepengurusan partai.

Mantan Wakil Ketua Bidang Politik dan Antar Lembaga DPD PDIP Bengkulu, Lin Sukarman, mengakui adanya pengurus atau kader PDIP yang hengkang. Bahkan dalam proses Pilkada 9 Desember lalu secara serentak cukup banyak kader dan pengurus ataupun simpatisan yang selama ini membesarkan PDIP, berbalik mendukung pasangan lainnya.

Penyebabnya tidak lain masih dari proses Konferda yang dilakukan sebelum Pilkada dinilai tidak sesuai harapan kepengurusan baik ditingkat DPD, DPC dan Ranting yang ada di 10 Kabupaten/kota.

Selain itu adanya ketidak konsisten dalam rekrutmen saksi yang sudah dibentuk oleh seluruh pengurus di tingkat DPC yang akhirnya tidak difungsikan. Sehingga para saksi akhirnya berbalik mendukung calon lainnya.

‘’Wajar saja kalau kini sudah ada yang hengkang dari PDIP. Sejak Konferda memang kondisi kepengurusan dan kesolitan PDIP di Bengkulu sudah tidak nyaman. Kemudian calon yang diusung juga banyak yang bertolak belakang dengan harapan para pengurus dan kader,’’ ujar Lin Sukarman kepada Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) kemarin.

Wakil Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu Ismail Saleh mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap baik itu kinerja dan kepengurusan parpol. Terutama pasca Pilkada 9 Desember lalu. Mulai dari melakukan konsolidasi hingga melakukan evaluasi internal partai.

‘’Dibandingkan hasil Pilkada 2010 lalu, memang PDIP dari hasil Pilkada 9 Desember 2015 lalu jauh turun. Dulu di tahun 2010 calon yang diusung PDIP bisa menang enam pasangan. Tahun ini hanya 3 calon itupun hanya satu yang betul-betul kader memiliki KTA,’’ paparnya.