Waduh, Banyak Sekolah di Zona Kuning dan Merah Nekat Tatap Muka
Baik untuk kepentingan MPLS maupun pembelajaran tatap muka. Namun, kenyataannya sebagian besar sekolah SD dan SMP di Kab.Pandeglang telah memulai pembelajaran. Tidak hanya untuk peserta MPLS tetapi juga untuk seluruh siswa lainnya.
Kondisi ini disinyalir karena longgarnya instruksi dari Dinas Pendidikan setempat, yang tidak tegas melarang sekolah dibuka kembali di tahun ajaran baru.
"Semestinya Dinas Pendidikan merujuk dan mematuhi SKB 4 Menteri yang jelas-jelas melarang sekolah di zona selain hijau untuk membuka sekolah. Pilihan Belajar Dari Rumah (BDR) atau PJJ adalah opsi terbaik di tengah kondisi seperti ini. Sebab kesehatan dan keselamatan siswa dan guru adalah yang utama," tuturnya.
Di Kota Bekasi di awal tahun ajaran baru, 13 Juli 2020, ada 2 SD dan 2 SMP yang tetap masuk, padahal zonanya merah. Namun, FSGI memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang langsung menghentikan MPLS dan pembelajaran tatap muka per hari ini, Selasa (14/7).
"Kami berharap dinas pendidikan daerah harus patuh terhadap SKB 4 Menteri. Tidak boleh coba-coba terhadap kebijakan ini, sebab nyawa ribuan siswa dan guru menjadi taruhannya," ucapnya.
FSGI juga memantau beberapa sekolah SMP di Kota Padang, yang tetap memulai MPLS secara tatap muka perhari Senin, 13 Juli 2020. Padahal Padang belum masuk zona hijau. Ini juga berpotensi menyalahi SKB 4 menteri.
Sedangkan menurut laporan Ketua Serikat Guru Kab. Bima, Eka Ilham, Gubernur NTB mengeluarkan Instruksi agar seluruh sekolah tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau BDR dan melaksanakan MPLS secara virtual demi kesehatan dan keselamatan siswa maupun guru.
"Meskipun Kab. Bima berada di zona hijau tetapi sekolah-sekolah menaati instruksi Gubernur tersebut. FSGI mengapresiasi langkah antisipatif dari Gubernur Provinsi NTB yang mengutamakan keselamatan siswa dan guru," tandas Satriwan.(esy/jpnn)
Menurut laporan FSGI, banyak sekolah di zona kuning dan merah nekat melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- FSGI Sebut Anak STM Punya Hak Melakukan Demonstrasi, Jangan Ditangkapi
- FSGI: Guru Honorer Seharusnya Dikontrak Bukan Dipecat
- FSGI Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran untuk Siswa, Berpotensi Mubazir
- Federasi Serikat Guru Indonesia Tolak Penggunaan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis
- Guru di Bali Dipermalukan Anggota DPD, FSGI Angkat Suara, Menohok!
- Kualitas Udara Sedikit Membaik, Pemkot Kembali Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka