Waduh! Begini Cara Erdogan Memperkuat Cengkeramannya
jpnn.com - ISTANBUL – Tidak ingin kursi kekuasaannya kembali digoyang, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kian mengeratkan cengkeraman pengaruhnya, utamanya di tubuh militer.
Erdogan berencana mengontrol langsung Organisasi Intelijen Nasional (MIT) dan kepala staf militer. Usulan itu sudah dikemas dalam rancangan undang-undang (RUU) dan akan diajukan kepada parlemen.
Bukan hanya itu, sekolah-sekolah militer juga akan ditutup seluruhnya dan diganti dengan satu universitas pertahanan nasional.
”Kami akan memperkenalkan paket kecil konstitusi yang jika disetujui, presiden akan mengontrol MIT dan kepala staf,” terang Erdogan.
Dia menambahkan, jumlah polisi militer juga akan dipangkas. Tapi, pasukan bersenjata bakal ditambah lagi. Ke depan, kepala pasukan angkatan darat, laut, dan udara juga harus melapor langsung kepada Menteri Pertahanan Fikri Isik.
Agar RUU itu bisa disetujui, Erdogan membutuhkan dukungan dari dua pertiga anggota parlemen. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan suara dari partai oposisi.
Jika RUU itu disetujui, Erdogan bakal memiliki akses langsung dan kontrol yang lebih luas terhadap pasukan bersenjata serta intelijen. Presiden ke-12 Turki itu tampaknya tidak ingin kecolongan lagi.
Militer yang disebut Erdogan dikendalikan oleh ulama Fethullah Gulen dituding sebagai dalang di balik kudeta pada 15 Juli lalu. Sedangkan pihak intelijen dianggap gagal mengendus aksi yang seharusnya bisa dicegah itu.
ISTANBUL – Tidak ingin kursi kekuasaannya kembali digoyang, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kian mengeratkan cengkeraman pengaruhnya, utamanya
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza