Waduh! BMKG Sebut Tsunami Akibat Gempa Megathrust Selat Sunda Bisa Sampai Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan pemodelan tsunami akibat megathrust Selat Sunda akibat gempa magnitudo 8,7 bisa mencapai Jakarta.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan berdasarkan catatan sejarah, tsunami akibat erupsi Gunung Krakatau pada 1883 mampu menjangkau Pantai Jakarta.
"Pasalnya, tinggi tsunami di sumbernya lebih dari 30 meter. Sedangkan tsunami pada 2018 lebih kecil sehingga tidak sampai Jakarta," ujar Daryono di Jakarta, Sabtu (21/8).
Daryono menjelaskan, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa tsunami sampai di Pantai Jakarta dalam waktu sekitar 3 jam setelah gempa, dengan tinggi 0,5 meter di Kapuk Muara-Kamal Muara dan 0,6 meter di Ancol-Tanjung Priok.
"Pemodelan tsunami diukur dari muka air laut rata-rata (mean sea level). Dalam kasus terburuk, jika tsunami terjadi saat pasang, maka tinggi tsunami dapat bertambah," kata Daryono.
Selain itu, menurut Daryono bahwa ketinggian tsunami juga dapat bertambah jika pesisir Jakarta sudah mengalami penurunan permukaan (subsiden).
Namun, Daryono mengungkapkan bahwa pemodelan tsunami memiliki ketidakpastian (uncertainty) yang sangat tinggi.
Hal ini disebabkan karena persamaan pemodelan sangat sensitif dengan data dan sumber pembangkit gempa yang digunakan.
BMKG Sebut pemodelan tsunami akibat megathrust Selat Sunda bisa sampai Pantai Jakarta.
- BMKG: Cuaca Ekstrem di Jateng Bertahan sampai Februari 2025
- Banjir Melanda Jakarta, Pemprov Bakal Memodifikasi Cuaca
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Januari, Pagi Sudah Hujan
- Gempa Bumi M 5,1 Terjadi di Kolaka Timur, tidak Berpotensi Tsunami
- Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini, BMKG Minta Warga di Wilayah Berikut Waspada, Ada Apa?
- BMKG Peringatkan Masyarakat soal Cuaca Ekstrem hingga 30 Januari 2025