Waduh! Bocah Korban Salah Tembak Aparat Juga Mengaku Dipukuli

jpnn.com - SERANG – Yudistira Ahmad (16), siswa SMA yang jadi korban salah tembak aparat kepolisian pada Jumat (25/3) lalu, sampai sekarang masih terbaring di rumah sakit. Dia dirawat di Rumah Sakit Bedah Benggala, Kota Serang, dengan kondisi tangan bolong ditembus timah panas.
Saat ditemui, Senin (28/3), warga Kampung Baru, Desa Kananga, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, ini menuturkan kronologi kejadian yang menimpanya.
Awalnya, siswa kelas 1 SMA Mathla’ul Anwar, Bonjer, Menes itu nongkrong bersama teman-temannya. Sekitar pukul 1:30, Yudis diminta untuk membeli cemilan ke salah satu toko di Kampung Lewiliang, Desa Kananga, ditemani seorang temannya, Syamsul (13).
Di tengah perjalanan, keduanya dikagetkan oleh sejumlah orang yang menghadang. "Saya kaget, dikira begal sebab bawa pistol. Saya muter lagi, di tengah kampung (Lewiliang) dihadang lagi, bawa pistol juga. Di situ saya ditembak. Pertama, dua kali (tembakan) tidak kena. Setelah itu, ditembak lagi, kena tangan. Teman saya yang satu lagi lari, kabur,” paparnya.
Setelah terkena tembak di Lewiliang, Yudis mengaku dipukuli oleh polisi yang menurutnya berjumlah empat orang tersebut. “Di situ masyarakat dan temen saya lihat, tapi karena takut kena tembak, gak berani bantuin,” katanya.
Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, Yudis dimasukkan ke sebuah mobil dan dibawa ke Rumah Sakit Berkah Pandeglang. “Habis itu, saya langsung dibawa ke sini (RS Bedah Benggala),” ujarnya. (Bayu/dil/jpnn)
SERANG – Yudistira Ahmad (16), siswa SMA yang jadi korban salah tembak aparat kepolisian pada Jumat (25/3) lalu, sampai sekarang masih terbaring
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gubernur Luthfi Bentuk Tim Khusus untuk Atasi Darurat Sampah
- Dokter PPDS Anestesi Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen di RSUP Hoesin Palembang
- Feby Deru Ajak PIM Sumsel dan Tim Penggerak PKK Berkolaborasi dalam Kegiatan Sosial
- Pegawai RSJ Provinsi Kalbar Disiram Air Keras oleh OTK, Polisi Selidiki
- Bentrokan Warga di Sukahaji, Wali Kota Farhan: Hormati Proses Hukum
- Hanyut di Sungai Belawan, Bocah 6 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia