Waduh, Bus Pemudik jadi Korban Pelemparan Batu
jpnn.com - SURABAYA - UPT Terminal Purabaya mendapat banyak pengaduan dari masyarakat selama arus mudik Lebaran. Keluhan bukan hanya, dari pemudik tapi juga dari awak bus.
Menurut Kepala UPT Terminal Purabaya Soesandi Ismawan, pihaknya banyak menerima laporan bus yang dilempari batu dalam perjalanan. Hingga kemarin, kasus semacam itu sudah dilaporkan lebih dari 10 armada.
Lokasi pelemparan biasanya di jalur Probolinggo dan Lumajang. Pelakunya adalah preman yang ingin naik bus tersebut. Biasanya mereka bergerombol lima hingga tujuh orang.
''Sopir tidak melayani permintaan demi keamanan penumpang. Mereka takut preman itu adalah kawanan copet yang biasa mangkal di tepi jalan,'' ujarnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait dengan aduan tersebut. Tim dari kepolisian juga sudah menindaklanjuti laporan itu. Mereka berkoordinasi dengan tim di lapangan, tepatnya di jalur Probolinggo.
''Kami pasrahkan semua kepada yang berwajib,'' ungkap dia.
Sandi hanya meminta pemilik armada berhati-hati. Kaca bus yang dilempari batu atau koin biasanya retak hingga pecah. Bila sudah ada keretakan, bus bakal dikandangkan karena tidak layak mengangkut penumpang.
Kondisi itu merugikan pihak perusahaan bus maupun penumpang. Sebab, saat Lebaran, perusahaan yang menyediakan onderdil kaca bus libur. Imbasnya, kru perusahaan bus kehilangan pekerjaan dan frekuensi pelayanan juga berkurang.
Sandi mengingatkan para penumpang agar tetap berhati-hati. Sebab, masih ada arus balik susulan. Libur sekolah baru berakhir pada 18 Juli.
''Tetap waspada, terutama saat malam,'' tegasnya. (sal/riq/c7/fat/flo/jpnn)
SURABAYA - UPT Terminal Purabaya mendapat banyak pengaduan dari masyarakat selama arus mudik Lebaran. Keluhan bukan hanya, dari pemudik tapi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap