Waduh, Calon Investor Masih Meragukan Proyek IKN
Dr Sulfikar yang terus mengikuti perkembangan proyek IKN mengatakan ada beberapa alasan investor ragu, termasuk kurangnya kejelasan tentang bagaimana proyek tersebut akan menguntungkan mereka.
"Investasi itu akan sangat menarik ketika sudah jelas profit-nya datang dari mana dan seberapa besar," katanya.
Ia juga menceritakan curhatan investor di Singapura yang mengkhawatirkan komitmen pemerintah yang tidak cukup besar.
"Buat mereka ini risiko terlalu tinggi, mereka harus menanggung 80 persen sementara kok pemerintah cuma 20 persen? Jadi buat mereka risikonya tidak fair (adil)," katanya.
"Mestinya minimal 50-50."
"Dan ini logika investor yang sangat lumrah sih, mereka enggak mau investasi di suatu proyek yang tingkat ketidakpastiannya tinggi, sementara mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih besar daripada pihak yang punya kepentingan."
Hampir 100 investor Singapura mengunjungi lokasi ibu kota Nusantara tak lama setelah Jokowi mencabut larangan Indonesia selama 20 tahun untuk mengekspor pasir laut, yang dapat membantu proyek perluasan lahan di Singapura.
Sekitar seminggu setelah kunjungan tersebut, dua investor Singapura di bidang energi terbarukan dan pengelolaan limbah menandatangani perjanjian kerahasiaan (NDA) dengan otoritas proyek.
Joko Widodo pulang dari Sydney membawa janji bantuan lebih banyak dari Australia untuk rencana membangun Ibu Kota Nusantara, namun masih belum ada kesepakatan investasi
- Menpan-RB Ungkap Alasan Belum Ada ASN yang Dipindah ke IKN, Tunggu Arahan Prabowo
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Aktivis Geruduk KPK, Minta Kasus Korupsi Jokowi dan Keluarganya Diusut
- Kehilangan Bulan
- Dana Kelola Tembus Rp50 Triliun di Akhir 2024, Wujud Kepercayaan Investor pada BRI-MI
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman