Waduh.. Giliran Unta KBS Mati
jpnn.com - HEWAN-hewan di Kebun Binatang Surabaya, seperti antri menanti ajal. Setelah anoa yang mati pada Selasa (15/2), kini giliran unta punuk satu ditemukan mati Rabu malam (26/2). Petugas yang tengah berjaga pada malam itu menemukan satwa tersebut mati pukul 21.30. Satwa dengan nama Latin Camelus dromedarius tersebut berjenis kelamin jantan.
Berdasar hasil otopsi yang dilakukan petugas, satwa penghuni KBS sejak 1994 tersebut mati karena kembung. Sementara itu, di lambung ditemukan tumpukan gas serta sisa-sisa makanan.
Satwa yang juga terdaftar dalam 84 satwa bermasalah tersebut merupakan satwa yang masuk pengawasan. Dengan matinya unta punuk satu itu, Kepala Humas PDTS KBS Agus Supangat menyebut sisa unta di KBS tinggal tujuh ekor. "Masing-masing lima ekor betina dan dua ekor jantan," tambah Agus.
Kepada Jawa Pos, Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS drh Liang Kaspe menyebut kondisi satwa yang mati kembung itu karena kandang terlalu lembap. Liang menjelaskan, kelembapan yang terlalu tinggi pada kandang unta di sisi barat KBS memang tidak baik bagi satwa subtropis tersebut.
Liang mengatakan, problem kandang yang terlalu lembap itu memang berusaha ditangani sejak lama. Dia menyebut, selama ini KBS secara bertahap berusaha memindahkan unta-unta di kandang sisi barat ke kandang sisi timur yang selama ini masih menjadi satu dengan jerapah dan gnu. Saat ini unta di kandang timur baru dua ekor. "Untuk memindah unta (ke kandang timur, Red), masalahnya ada di jerapah dan gnu di sana," jelasnya.
Selama ini, jelas Liang, pemindahan unta itu baik-baik saja. Sebab, selama ini unta di KBS merupakan hewan yang jinak dan sering berinteraksi dengan manusia. Sebaliknya, kata dia, pemindahan jerapah dan gnu membutuhkan perlakukan khusus. "Mau memindahkan jerapah tidak mudah. Harus pakai kotak juga," ungkapnya. (yoc/end/mas)
HEWAN-hewan di Kebun Binatang Surabaya, seperti antri menanti ajal. Setelah anoa yang mati pada Selasa (15/2), kini giliran unta punuk satu ditemukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB