Waduh: Jelang Coblos Petugas KPPS Diganti
jpnn.com - TERNATE – Meski Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Bupati/Wali Kota (Pilkada) saat ini tersisa sehari lagi, ternyata di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara mencuat banyak masalah, khusunya di tingkat Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Senin (7/11) di Kelurahan Gambesi, Kalumata dan Tanah Tinggi didemo massa pendukung Sudjud- Saja dan Sidik-Djasman.
Khusus di Kelurahan Tanah Tinggi, massa pendukung calon nomor urut 3 Sidik D Siokona-Djasman Abubakar mendatangi Kantor Kelurahan dan mengamuk. Mereka meminta pihak kelurahan menjelaskan formulir C6 yang belum diterima seluruh warga yang sebagian besar diklaim sebagai pendukung Sidik-Jasman.
Mereka juga mempertanyakan pengangkatan petugas KPPS yang diduga setingan memenangkan kandidat tertentu. Massa yang mendatangi kantor kelurahan hampir berbuat anarkis andai kata pihak keamanan dan anggota KPU Ternate cepat tiba di tempat kejadian. Selesai dari situ, Calon Wakil Walikota Djasman Abubakar langsung menggelar konferensi pers di kediamannya.
Kepada awak media Djasman menuntut seluruh petugas KPPS di Kelurahan Tanah Tinggi diganti. Pasalnya, ada indikasi kuat menurut Djasman, petugas KPPS tidak netral lagi.
“Bayangkan, dalam satu TPS, petugas KPPS satu keluarga. Berdasarkan amatan kami adalah pendukung salah satu calon Walikota Ternate. Menurut kami ini sudah diseting, maka kami minta diganti,” tegas Djasman saat konfrensi pers di kediamannya Kelurahan Tanah Tinggi.
Dia menambahkan, persoalan ini akan dilaporkan ke Panwas Kota Ternate untuk ditindaklanjuti.
Djasman sendiri telah mendatangi Panwas melaporkan masalah ini. Hanya saja ketua maupun anggota Panwas beserta staf sedang mengawal distribusi logistik.
“Besok (hari ini) kita akan lapor, saya yakin persoalan ini terjadi hampir di seluruh kelurahan di Kota Ternate,” kata Djasman seperti dilansir Harian Malut Pos (Grup JPNN.com).
TERNATE – Meski Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Bupati/Wali Kota (Pilkada) saat ini tersisa sehari lagi, ternyata di Kota Ternate,
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik