Waduh, Orang dengan Kelainan Jantung Berisiko Lebih Tinggi Terinfeksi Covid-19 yang Parah
Para peneliti kemudian menentukan berapa banyak yang membutuhkan masuk ke ICU, membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan atau meninggal.
Peneliti juga meninjau karakteristik lain termasuk kondisi kesehatan lainnya.
Orang dengan cacat jantung bawaan secara konsisten tetap berisiko tinggi untuk penyakit COVID-19 yang parah.
Bahkan ketika dibagi ke dalam kategori berdasarkan usia atau kondisi kesehatan lain yang dicatat dalam penelitian ini, menurut para peneliti.
Temuan ini memiliki relevansi langsung dan praktis bagi para profesional perawatan kesehatan karena pandemi COVID-19 terus berkembang, kata para peneliti.
" Orang dengan kelainan jantung harus didorong untuk menerima vaksin dan booster COVID-19 dan terus mempraktikkan tindakan pencegahan tambahan untuk COVID-19, seperti pemakaian masker dan jarak fisik," kata Downing.
" Orang dengan kelainan jantung juga harus berkonsultasi dengan tim perawatan kesehatan mereka tentang langkah-langkah tambahan untuk mengelola risiko pribadi terkait COVID-19, mengingat peningkatan risiko infeksi parah dan komplikasi serius secara signifikan,” tambahnya.
Downing mencatat bahwa tidak semua pasien dengan kelainan jantung yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 memiliki hasil yang buruk.
Ada beberapa orang yang lebih berisiko terinfeksi Covid-19 dan salah satunya mereka dengan kelainan jantung.
- Indonesia Re Selenggarakan Pelatihan untuk Tingkatkan Pelayanan dalam Asuransi
- 4 Manfaat Kacang Hijau yang Luar Biasa, Bikin Jantung Bahagia
- Penyakit Jantung Mengancam Kaum Muda, Dexa Medica Beri Skrining Gratis
- Rangkaian HUT ke-18, Brawijaya Healthcare Gelar 'Happy, Healthy & Fun', Ini yang Dibahas
- Ketahui tentang Aritmia Jantung: Pencegahan & Perawatan dengan Metode Terkini
- Cegah Penyakit Jantung dengan Rutin Mengonsumsi 3 Buah Ini