Waduh, Orang dengan Kelainan Jantung Berisiko Lebih Tinggi Terinfeksi Covid-19 yang Parah

Waduh, Orang dengan Kelainan Jantung Berisiko Lebih Tinggi Terinfeksi Covid-19 yang Parah
Kabupaten Sukabumi kini berstatus PPKM level 2 menyusul penurunan kasus Covid-19. Begini penjelasannya. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Para peneliti kemudian menentukan berapa banyak yang membutuhkan masuk ke ICU, membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan atau meninggal.

Peneliti juga meninjau karakteristik lain termasuk kondisi kesehatan lainnya.

Orang dengan cacat jantung bawaan secara konsisten tetap berisiko tinggi untuk penyakit COVID-19 yang parah.

Bahkan ketika dibagi ke dalam kategori berdasarkan usia atau kondisi kesehatan lain yang dicatat dalam penelitian ini, menurut para peneliti.

Temuan ini memiliki relevansi langsung dan praktis bagi para profesional perawatan kesehatan karena pandemi COVID-19 terus berkembang, kata para peneliti.

" Orang dengan kelainan jantung harus didorong untuk menerima vaksin dan booster COVID-19 dan terus mempraktikkan tindakan pencegahan tambahan untuk COVID-19, seperti pemakaian masker dan jarak fisik," kata Downing.

" Orang dengan kelainan jantung juga harus berkonsultasi dengan tim perawatan kesehatan mereka tentang langkah-langkah tambahan untuk mengelola risiko pribadi terkait COVID-19, mengingat peningkatan risiko infeksi parah dan komplikasi serius secara signifikan,” tambahnya.

Downing mencatat bahwa tidak semua pasien dengan kelainan jantung yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 memiliki hasil yang buruk.

Ada beberapa orang yang lebih berisiko terinfeksi Covid-19 dan salah satunya mereka dengan kelainan jantung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News