Waduh! Pendirian SMK Baru Gagal Total
Sejak peralihan kewenangan itu, gedung tersebut diproyeksikan sebagai SMP.
Saat disinggung soal pembangunan SMKN yang selanjutnya beralih ke SMPN setelah peralihan SMA/SMK ke pemprov, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji enggan berkomentar.
Namun, dia menyatakan bahwa pemkot memang pernah memiliki rencana pemerataan SMA/SMK di Surabaya.
''Belum semua daerah memiliki SMK negeri. Jadi, saat menjadi kewenangan pemkot, ya kami berusaha membangunkan untuk warga Surabaya,'' katanya.
Namun, setelah yang mengelola adalah pemprov, Agus menuturkan bahwa pemkot tidak memiliki kewenangan untuk mengelola SMA/SMK negeri lagi.
''Kan sudah diserahkan ke sana (pemprov, Red). Ya biarkan sana saja. Nanti kalau kami (pemkot) ikut ngurusi, nanti dibilang anak sendiri nggak diurus malah ngurusi anak orang,'' ujarnya.
Menurut Agus, Surabaya memang masih membutuhkan banyak sekolah negeri.
Khususnya jenjang SMA/SMK. Sebab, jumlah lulusan SMA/SMK negeri di Surabaya belum sepadan dengan jumlah lulusan SMP di Surabaya.
SURABAYA - Peralihan kewenangan pengelolaan SMA/SMK ke Pemprov Jatim membuat realisasi penambahan sekolah-sekolah tersebut di sejumlah kecamatan
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas