Waduh, Penyakit Ini Mewabah di Jatim, Kementan Siapkan 9 Langkah Darurat
jpnn.com, JAWA TIMUR - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja keras mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Lamongan dengan melakukan tracing.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah menyatakan, saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur untuk melakukan lockdown zona wabah.
“Dua laboratorium utama kami, Balai Besar Veteriner Wates dan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya, sebagai lab rujukan PMK dari awal aktif melakukan tracing," ujarnya di Jakarta, Sabtu (7/5).
Nasrullah menjelaskan, awalnya kasus ini diketahui setelah ada hasil pemeriksaan PCR yang menunjukkan positif PMK.
Pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama gubernur Jatim dan empat bupati wilayah kasus PMK.
Pihaknya telah melakukan langkah darurat untuk penanganan penyakit ini.
Pertama, penetapan wabah oleh menteri pertanian berdasarkan surat dari gubernur dan rekomendasi dari otoritas veteriner nasional sesuai dengan PP 47/2014.
Kedua, pendataan harian jumlah populasi yang positif PMK.
Penyakit ini telah mewabah di beberapa daerah di Jawa Timur. Kementan menyiapkan sembilan langkah darurat ini
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Rencana Pemprov Jatim Kembangkan Rute Bus Trans Jatim
- Pemkab Sleman Kendalikan Laju Penularan Virus PMK
- Bea Cukai dan TNI Terus Bersinergi Memperkuat Pengawasan di Jatim dan Kalbar
- DKPP Bantul: PMK pada Hewan Ternak Tak Menular ke Manusia
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul
- Kementan Dorong Smart Farming untuk Memajukan Pertanian Modern dan Berkelanjutan