Waduh, Perusahaan Vaksin Amerika Sukses Bikin PM Italia Murka
Italia saat ini menggunakan vaksin buatan Pfizer dan Moderna, sementara AstraZeneca masih menunggu izin pakai darurat di seluruh EU.
Pemerintah Italia mengungkapkan jatah vaksin yang dikirimkan Pfizer berkurang sampai 29 persen dari kuota yang telah disepakati pada minggu ini. Jatah pengiriman vaksin juga akan berkurang 20 persen minggu depan.
Kepala dewan kesehatan di Italia, Franco Locatelli, saat acara jumpa pers mengatakan pengiriman vaksin diharapkan kembali normal pada 1 Februari 2021.
Namun, kuota harian vaksinasi di Italia telah menurun dari 90.000 dosis per hari pada dua minggu lalu jadi 20.000-25.000 per hari pada beberapa hari terakhir, kata Locatelli.
Pemerintah Italia mengancam akan menuntut Pfizer.
Conte mengatakan keterlambatan pengiriman vaksin oleh Pfizer lebih mengkhawatirkan. Jika pengurangan sebanyak 60 persen terjadi, Italia hanya akan menerima 3,4 juta dosis vaksin Pfizer. Padahal, Italia seharusnya menerima delapan juta dosis vaksin COVID-19 pada kuartal pertama 2021.
PM Conte menambahkan kepala perwakilan AstraZeneca di Italia telah mengonfirmasi kabar pengurangan itu saat perwakilan perusahaan itu bertemu dengan Menteri Kesehatan Italia Roberto Sperana dan Komisioner Satuan Tugas Khusus COVID-19 Domenico Arcuri, Sabtu (23/1).
"Keterlambatan itu merupakan pelanggaran serius terhadap kontrak, yang akan berdampak pada Italia dan negara lainnya," kata Conte.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, Sabtu (23/1), mengkritik keras beberapa perusahaan vaksin, termasuk yang berasal dari Amerika
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza