Waduh! Pura-pura cerai, Modus Menghindari Pajak
jpnn.com - SEBANYAK 17.286 pasangan di Shanghai, Tiongkok, bercerai pada 2014. Jumlah itu meningkat 17,4 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Namun, diperkirakan perceraian tersebut diikuti gelombang rujuk atau pernikahan ulang. Otoritas catatan sipil setempat mencatat, pada 2013, jumlah pasangan rujuk mencapai 14.730.
Fenomena itu terjadi karena warga di sana ingin menghindari pajak properti yang diberlakukan sejak 2013. Dalam skema pajak tersebut, pemilik yang menjual rumah kedua akan dikenai pajak 20 persen dari keuntungan penjualan.
Tarif pajak itu melesat kalau dibandingkan dengan aturan sebelumnya yang hanya 1–2 persen. Otoritas setempat menerapkan aturan tersebut untuk mengerem harga properti yang peningkatannya ugal-ugalan.
Untuk menghindari pajak itu, pasangan yang memiliki dua rumah bakal mengurus surat cerai. Dua rumah tersebut lantas dibagi sehingga masing-masing punya satu kepemilikan. Seorang di antara mereka lantas menjual rumah.
Karena mereka terhitung hanya punya satu rumah, pajaknya pun murah. Setelah urusan jual beli beres, mereka berdua rujuk kembali.
’’Saat ini sangat biasa melihat pasangan di Shanghai membawa orang tua dan anak-anak untuk mengurus perceraian seolah-olah itu adalah momen bahagia,’’ kata Ming Li, wakil direktur Pusat Konseling Pernikahan dan Keluarga Tiongkok.
Ming menyatakan, semua itu mengindikasikan terjadinya ’’perceraian palsu.’’ Dia memprediksi jumlah rujuk meningkat pada 2015 dan 2016 karena ’’perceraian palsu’’ tersebut.
SEBANYAK 17.286 pasangan di Shanghai, Tiongkok, bercerai pada 2014. Jumlah itu meningkat 17,4 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun,
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer