Waduh, Sewa Pawang Buaya Rp20 Juta
Rabu, 04 Juli 2012 – 06:40 WIB
BONTANG – Warga yang tinggal di Lhoktuan dan Kanaan sepertinya harus banyak-banyak berdoa agar terhindar dari serangan buaya. Pasalnya, pemerintah dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) tak bisa berbuat banyak untuk mengantisipasi ancaman ini. Selain karena anggaran terbatas, juga tak ada fasilitas penangkaran buaya. Bahkan untuk mendatangkan pawang buaya saja, BLH tak punya uang. Karena sekali menggunakan jasa pawang, biayanya mencapai Rp 20 juta. Untuk menyikapi hal ini kata Baharuddin, pihaknya menyiapkan rencana jangka panjang. “Bontang sudah seharusnya memiliki tempat penangkaran buaya. Harus diakui, saat ini jumlah buaya di Bontang sudah banyak. Hanya saja, tidak diimbangi dengan penanganan buaya itu. Jadi, cukup berbahaya juga kalau terus dibiarkan,” jelasnya.
Kepada Bontang Post (Grup JPNN), BLH kemarin mengaku angkat tangan menyikapi serangan buaya di Lhoktuan akhir-akhir ini. Menurut Kepala BLH Baharuddin, persoalan penanggulangan buaya secara tidak langsung menjadi tanggungjawab Taman Konservasi Provinsi Kaltim.
“Secara umum, BLH memang mengurusi segala lingkungan hidup. Tetapi persoalannya di Bontang belum ada tempat konservasi buaya dan penangkaran buaya. Ini sebenarnya yang menjadi kendala utama,” kata Baharuddin, ditemui media ini, Selasa (3/7) kemarin.
Baca Juga:
BONTANG – Warga yang tinggal di Lhoktuan dan Kanaan sepertinya harus banyak-banyak berdoa agar terhindar dari serangan buaya. Pasalnya, pemerintah
BERITA TERKAIT
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter