Waduh! Sudah 50 WNI Gabung ISIS

Waduh! Sudah 50 WNI Gabung ISIS
Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Surakarta Djarot Sutrisno (kanan) dan Kepala Kasi Penindakan Darori (kiri) menunjukkan foto kopi paspor WNI yang hilang di Turki Senin (9/3). Foto: Jawa Pos Radar Solo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Tampaknya milisi Negara Islam Iraq dan Syria (ISIS) memang menyasar Indonesia sebagai salah satu negara area rekrutmen.

Badan Intelijen Negara (BIN) mendeteksi, sudah ada 50 warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan kelompok teroris berkedok agama tersebut.

Kepala BIN Marciano Norman menyebutkan, kabar terakhir tentang 16 WNI yang ditangkap aparat keamanan Turki di perbatasan Turki-Syria memperkuat dugaan bahwa ISIS telah menebar tawaran kepada WNI agar bergabung dengan mereka.

”WNI tersebut bukan semata-mata diiming-imingi wadah untuk berjihad. Mereka yang datang ke Syria juga dijanjikan sejumlah uang setiap bulan untuk biaya hidup,” ungkap Marciano setelah rapat terbatas di kantor kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3).

Sejumlah uang itu dijanjikan setidaknya untuk masa-masa awal ketika berada di Syria. ”Setelah itu, ya mereka menyatu dengan lingkungan,” beber Marciano.

Meski belum diketahui secara pasti jumlahnya, menurut dia, iming-iming biaya hidup itu sudah bisa membuat WNI yang direkrut merasa bahwa kehidupannya menjadi lebih baik. Ada indikasi kuat tentang sejumlah kepala keluarga yang kemudian mengajak istri dan anak-anaknya untuk ikut bergabung.

”Info (diganti biaya perjalanan dan biaya hidup) ini dari orang-orang yang sudah kembali dari sana,” tutur Marciano.

Dari dugaan bahwa 50 orang sudah bergabung dengan ISIS, tidak semuanya bergabung ke kelompok perlawanan bersenjata kepada pemerintah setempat. Ada juga yang sekadar mencari penghasilan di lumbung-lumbung ISIS.

JAKARTA – Tampaknya milisi Negara Islam Iraq dan Syria (ISIS) memang menyasar Indonesia sebagai salah satu negara area rekrutmen. Badan Intelijen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News