Waduh! Sudah 50 WNI Gabung ISIS
”Tetapi, angka itu ada (adakalanya, Red) naik, ada turun, karena ada yang kembali ke Indonesia. Ada juga yang bergabung tanpa sepengetahuan kami (BIN, Red),” ungkapnya.
Terkait dengan nasib 16 WNI yang ditahan aparat keamanan Turki, Marciano menyebutkan bahwa mereka ditangkap karena menggunakan rute yang biasa dilewati para simpatisan ISIS.
Sampai tadi malam, BIN belum bisa memastikan nasib 16 WNI tersebut. Termasuk, belum dapat dipastikan pula apakah mereka 16 WNI yang beberapa hari terakhir dilaporkan hilang saat melakukan perjalanan wisata di Turki. ”Itu sedang dalam proses pendalaman dulu,” ucap Marciano.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir mengatakan, 16 WNI tersebut ditangkap oleh otoritas Turki saat berada Kota Gaziantep. Sayang, pihak Kemenlu belum dapat memastikan alasan penangkapan dan identitas 16 WNI tersebut.
Tata, sapaan Arrmanatha Nasir, pun enggan berspekulasi bahwa para WNI tersebut akan menuju lokasi ISIS untuk bergabung. Sebab, menurut dia, masih ada kemungkinan 16 WNI itu bukanlah WNI yang dinyatakan terpisah dari rombongan Smailing Tour sebelumnya. ”Kami belum tahu. Pagi ini, yang jelas, tim KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) sedang menuju ke sana,” ungkapnya di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (12/3).
Karena itu, Tata pun belum dapat menjelaskan langkah Kemenlu selanjutnya untuk penahanan tersebut. Menurut dia, tim KBRI akan mengecek dan mendalami perkara itu terlebih dahulu. ”Yang penting adalah melakukan pengecekan kondisi mereka dulu,” jelasnya.
Kendati demikian, Tata menyatakan bahwa pihaknya kini semakin giat melakukan pencegahan terhadap WNI yang ingin bergabung dengan ISIS. Langkah yang diambil adalah menghubungi seluruh perwakilan negara Timur Tengah yang ada di Indonesia. Kemenlu meminta agar pembuatan visa WNI untuk menuju negara mereka diperketat. Salah satu caranya adalah melakukan wawancara detail tentang tujuan WNI tersebut.
Selain itu, lanjut dia, seluruh perwakilan Indonesia di Timur Tengah telah mengimbau para WNI di wilayah masing-masing. ”Kami imbau untuk tidak ikut politik aktif di sana, tidak ikut ajakan untuk bergabung dengan kelompok-kelompok radikal. Kami kasih pengertian,” jelasnya.
JAKARTA – Tampaknya milisi Negara Islam Iraq dan Syria (ISIS) memang menyasar Indonesia sebagai salah satu negara area rekrutmen. Badan Intelijen
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah