Waduh, Tiga Persen Prajurit TNI Terpapar Radikalisme
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu merasa cemas dengan hasil riset Kemenhan yang menyatakan ada tiga persen prajurit TNI terpapar radikalisme dan tidak setuju dengan Pancasila.
“Prajurit itu menyatakan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila,” ujar Ryamizard di acara halalbihalal di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
BACA JUGA: Menhan Ryamizard Minta Polisi Pertimbangkan Jasa Kivlan Zen
Ryamizard khawatir data terkait tiga persen prajurit TNI yang tidak setuju dengan Pancasila akan menjadi bom waktu di masa depan.
Sebab, kata dia, tidak tertutup kemungkinan ada di antara personel TNI itu yang kelak menjadi panglima atau pejabat negara.
"TNI harus setuju Pancasila. Kewajiban itu tertuang dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit TNI," katanya.
Ryamizard melanjutkan, selain TNI, hasil riset juga menunjukkan ada 18,1 persen pegawai swasta; 19,4 persen PNS; dan 19,1 persen pegawai BUMN yang tidak setuju dengan Pancasila.
"Sedangkan sebanyak 23,4 persen mahasiswa, serta 23,3 persen pelajar SMA yang setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Islam di Indonesia," katanya.
"TNI harus setuju Pancasila. Kewajiban itu tertuang dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit TNI,"
- Pangdam Diponegoro Minta Maaf Setelah Anak Buahnya Menusuk 2 Warga Semarang
- Oknum TNI Pelaku Penusukan 2 Warga di Semarang Berpangkat Kopral Satu
- Aksi Heroik Babinsa di Lombok Tengah, Gagalkan Begal Motor
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Bantu Polda Bali, Kodam IX/Udayana Siapkan Prajurit TNI Hadapi Libur Nataru